Pengertian Perilaku Konsumen (Consumer Behaviour)

Pengertian Perilaku Konsumen (Consumer Behaviour) – Konsumen (Consumer) adalah individu atau organisasi yang membayar sejumlah uang untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan atau produsen. Konsumen dapat juga kita artikan sebagai pengguna akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konsumen diartikan sebagai pemakai barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan dan sebagainya) atau pemakai jasa (pelanggan dan sebagainya).

Konsumen memainkan peran yang sangat penting dalam permintaan dan rantai pasokan pada sistem ekonomi setiap negara. Produsen barang dan jasa tidak akan memiliki motif atau dorong untuk melakukan aktivitas produksi apabila tidak ada permintaan untuk produk dan jasanya.
Baca juga : Pengertian Barang dan Jasa serta Perbedaannya.

Sedangkan yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen atau Consumer Behaviour adalah kegiatan atau proses yang berhubungan dengan bagaimana dan mengapa pelanggan memilih, membeli dan menggunakan suatu produk atau layanan demi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Perilaku Konsumen ini sangat penting dalam manajemen pemasaran karena dapat membantu pemasar untuk memahami apa yang mendasari pelanggannya untuk memilih dan menggunakan produknya ataupun mengapa pelanggan memilih produk pesaing lain daripada produknya.

Dalam manajemen pemasaran, perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dan faktor-faktor mendasar yang mempengaruhi keputusan tersebut. Para pemasar percaya bahwa dengan memahami apa yang mendorong seseorang untuk membeli produk atau layanan tertentu, maka akan lebih mudah untuk mengidentifikasikan produk mana yang dibutuhkan pelanggan dan produk mana yang sudah usang atau tidak dibutuhkan lagi sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih baik dan lebih efektif.

Jika pemasar memiliki pengetahuan lengkap tentang kesukaan atau ketidaksukaan konsumen, maka pemasar tersebut dapat memprediksi respon dari pelanggan potensinya terhadap produk atau layanan yang ditawarinya. Dengan demikian, mempelajari perilaku konsumen sebelum dan selama pembelian dapat membantu dalam penjadwalan produksi, perancangan, penetapan harga, penentuan posisi, segmentasi, periklanan dan kegiatan promosi lainnya.

Pengertian Perilaku Konsumen menurut Para Ahli

Untuk lebih memahami tentang pengertian Perilaku Konsumen atau Consumer Behaviour , berikut ini adalah definisi atau pengertian Perilaku Konsumen menurut para ahlinya.

  • Pengertian Perilaku Konsumen menurut Hasan (2013:161), perilaku konsumen adalah studi proses yang terlibat ketika individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau mengatur produk, jasa, idea atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
  • Pengertian Perilaku Konsumen menurut Kotler dan Keller (2009:166), Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
  • Pengertian Perilaku Konsumen menurut Sunyoto (2012:251), Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang atau jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dalam penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Ruang Lingkup Perilaku Konsumen

Seperti yang disebut sebelumnya, studi tentang Perilaku Konsumen ini sangat penting dalam Manajemen Pemasaran karena akan menentukan produk dan jasa yang ditawarkannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya. Berikut ini adalah beberapa cakupan perilaku konsumen dalam manajemen pemasaran.

1. Menganalisis Peluang Pasar

Studi perilaku konsumen membantu mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen yang tidak terpenuhi. Ini membutuhkan penelitian terhadap tren dan kondisi operasi di pasar serta kehidupan sehari-hari konsumen, tingkat pendapatan dan pengaruh-pengaruh lainnya yang muncul.

Tren peningkatan jumlah rumah tangga dengan pendapatan ganda dan penekanan yang lebih besar pada kenyamanan serta membutuhkan waktu luang untuk istirahat telah menyebabkan timbulnya kebutuhan terhadap perlengkapan rumah tangga seperti mesin cuci, penggiling mixer, penyedot debu dan pusat pengasuhan anak dan lain sebagainya.

2. Memilih Target Pasar

Tinjauan peluang pasar seringkali membantu dalam mengidentifikasi segmen konsumen yang berbeda dengan keinginan dan kebutuhan yang sangat berbeda dan unik. Dengan mengidentifikasi kelompok-kelompok ini dan mempelajari bagaimana mereka berperilaku serta bagaimana mereka membuat keputusan pembelian memungkinkan pemasar untuk merancang dan memasarkan produk atau layanan yang sangat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumennya.

Misalnya, studi perilaku konsumen mengungkapkan bahwa banyak pengguna ponsel pintar di Indonesia yang tidak menggunakan fitur NFC. Hasil penelitian ini mendorong para produsen ponsel pintar tidak memasuk fitur NFC ini ke ponsel pintarnya yang akan dipasarkan di Indonesia sehingga harganya juga disesuaikan dengan permintaan pengguna ponsel pintar Indonesia pada umumnya.

3. Menentukan Bauran Pemasaran yang tepat

Setelah kebutuhan dan keinginan yang tidak terpuaskan diidentifikasi, pemasar harus menentukan bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi dan promosi yang tepat. Di sini juga, studi perilaku konsumen sangat membantu dalam menemukan jawaban atas banyak pertanyaan membingungkan.
Baca juga : Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran) 4P dan 7P.

4. Pemasaran di Bidang Sosial dan Organisasi Nirlaba

Studi perilaku konsumen berguna untuk merancang strategi pemasaran oleh organisasi sosial, pemerintah dan nirlaba untuk membuat program mereka seperti keluarga berencana, kesadaran tentang penyakit tertentu, mengemudi yang aman, masalah lingkungan dan program-program lainnya agar lebih efektif.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*