Pengertian Rasio Perputaran Utang Usaha (Account Payable Turnover Ratio) dan Cara Menghitungnya – Rasio Perputaran Utang Usaha atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Account Payable Turnover Ratio adalah rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi utang dengan membandingkan pembelian kredit bersih dengan utang usaha rata-rata selama suatu periode. Dengan kata lain, rasio perputaran utang usaha ini adalah rasio likuiditas yang mengevaluasi berapa kali perusahaan dapat melunasi saldo utang rata-rata selama satu tahun kepada pemasok atau vendornya.
Account Payable Turnover Ratio ini membantu kreditor menganalisis likuiditas perusahaan dengan mengukur seberapa mudah perusahaan dapat melunasi pemasok dan vendornya saat ini. Perusahaan yang dapat sering melunasi persediaan sepanjang tahun menunjukkan kepada kreditor bahwa mereka juga dapat melakukan pembayaran bunga dan pokok secara teratur.
Baca juga : Pengertian Rasio Perputaran Piutang Usaha (Account Receivable Turnover Ratio) dan Cara Menghitungnya.
Rumus Rasio Perputaran Utang Usaha
Rumus perputaran utang usaha dapat dihitung dengan membagi total pembelian dengan utang rata-rata untuk tahun tersebut. Persamaan Account Payable Turnover Ratio atau Rasio Perputaran Utang Usaha ini dapat ditulis seperti berikut ini :
Rasio Perputaran Utang Usaha = Total Pembelian / Rata-rata Utang Usaha
Catatan : Untuk menemukan rata-rata Utang Usaha, tambahkan utang awal dan akhir bersama-sama dan bagi dua.
atau Persamaannya dapat ditulis seperti pada rumus dibawah ini :
Rata-rata Utang Usaha = (Utang Awal + Utang Akhir) / 2
Contoh Perhitungan Account Payable Turnover Ratio
Ali membeli sejumlah komputer dari vendornya dan menjualnya ke masyarakat umum di toko komputernya. Pada tahun 2019, Ali telah membeli komputer sebanyak Rp. 900 juta dari vendornya. Menurut necara Ali, utang awal tahun 2019 adalah Rp. 100 juta sedangkan utang di akhir tahun adalah sebesar Rp. 500 juta.
Berikut ini adalah perhitungan Rasio Perputaran Utang Usaha berdasarkan contoh diatas.
Rasio Perputaran Utang Usaha = Total Pembelian / Rata-rata Utang Usaha
Rasio Perputaran Utang Usaha = Rp. 900 juta / Rp. 300 juta
Rasio Perputaran Utang Usaha = 3
Catatan : Rata-rata Utang usaha didapat dari :
Rata-rata Utang Usaha = (Utang Awal + Utang Akhir) / 2
Rata-rata Utang Usaha = (Rp. 100 juta + Rp. 500 juta)/2
Rata-rata Utang Usaha = Rp. 300 juta
Seperti yang kita lihat pada contoh kasus ini, rata-rata hutang usaha Ali untuk tahun 2019 adalah Rp. 300 juta (awal ditambah akhir dibagi 2). Berdasarkan rumus ini, rasio perputaran utang Ali adalah 3. Ini berarti Ali membayar kembali vendornya rata-rata sekali setiap 4 bulan atau 3 kali dalam setahun. Agar nilai ini lebih berarti, para analisis harus membandingkan dengan pebisnis lainnya pada industri yang sama.
Penilaian Rasio Perputaran Utang Usaha (Account Payable Turnover Ratio)
Karena rasio perputaran hutang menunjukkan seberapa cepat perusahaan membayar pemasok atau vendornya, rasio ini sering digunakan oleh Pemasok/Vendor dan Kreditor untuk membantu memutuskan apakah akan memberikan kredit ke suatu perusahaan/bisnis atau tidak. Seperti kebanyakan rasio likuiditas, rasio yang lebih tinggi akan lebih baik daripada rasio yang lebih rendah.
Rasio yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar tagihannya secara rutin dan teratur. Ini juga menyiratkan bahwa vendor baru akan dibayar kembali dengan cepat. Rasio perputaran yang tinggi dapat digunakan untuk menegosiasikan persyaratan kredit yang menguntungkan di masa depan.
Be the first to comment