Jenis-jenis Komunikasi (Verbal, Non-Verbal dan Tertulis)

Jenis-jenis Komunikasi (Verbal, Non-verbal, Tertulis)

Jenis-jenis Komunikasi (Verbal, Non-Verbal dan Tertulis) – Komunikasi yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Communication adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lainnya dengan bantuan beberapa media. Pihak pertama yang mengirimkan informasi disebut dengan pengirim (sender) sedangkan pihak kedua yang menerima informasi dan menterjemahkan informasi tersebut dan meresponnya disebut dengan penerima (receiver atau recipient). Jadi pada dasarnya, Istilah komunikasi dapat diartikan sebagai proses dimana pengirim mengirimkan informasi ke penerima agar penerima tersebut meresponnya.
Baca juga : Pengertian Komunikasi dan 7C untuk Komunikasi Efektif.

Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Komunikasi yang baik dan efektif sangat diperlukan untuk menyebarluaskan tujuan organisasinya dan menghindari terjadinya ketegangan dan konflik. Komunikasi yang baik akan meningkatkan kinerja Karyawan dan menghasilkan kekompakkan serta Kesinergian Manajemen Puncak dengan Karyawan-karyawannya.

Jenis-jenis Komunikasi

Terdapat berbagai klasifikasi tentang jenis-jenis komunikasi, namun pada dasarnya jenis komunikasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis utama berdasarkan bentuk penyampaiannya yaitu komunikasi verbal,  komunikasi non-verbal dan komunikasi tertulis. Berikut ini adalah pembahasan singkat tentang ketiga jenis komunikasi tersebut.

a. Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal adalah komunikasi Lisan yang disampaikan melalui kata-kata yang diucapkan seperti pidato, presentasi, diskusi dan dialog tatap muka. Dalam komunikasi Verbal ini, pengirim informasi berbagi pemikirannya dalam bentuk kata-kata. Nada pembicara dan kualitas kata yang digunakan memainkan peranan yang sangat penting dalam komunikasi verbal. Dalam penyampaiannya, pembicara harus menggunakan suara yang keras atau nada yang lebih tinggi dan isi atau konten informasi yang jelas agar si penerima informasi dapat dengan jelas memahami apa yang ingin disampaikan oleh si pengirim informasi sehingga tidak menimbulkan kebingungan dan kesalahpahaman.

Pengirim infomasi atau pembicara juga harus memeriksa kembali apakah pendengar atau penerima informasi tersebut telah mengerti dan memahami konten informasi yang disampaikannya. Oleh karena itu, feedback atau umpan balik dari si penerima informasi juga penting untuk diperhatikan sehingga komunikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

b. Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi Non-Verbal ini meliputi bahasa tubuh (body languange), gerak tubuh (gesture), ekspresi wajah (facial expression) dan bentuk tubuh (posture). Dengan kata lain, si pengirim informasi tidak menggunakan kata-kata dalam menyampaikan sesuatu yang diinginkannya namun dengan menggunakan bahasa tubuh atau ekspresi wajah dan gerak tubuh tertentu untuk mengirimkan informasi yang ingin disampaikannya. Kadang-kadang, bahasa tubuh atau ekspresi wajah atau gerak tubuh tersebut terjadi secara tidak sengaja, contohnya seperti berkeringat saat ketakutan atau pipinya merah saat merasa malu.

Sebagai contoh, pada saat kita ingin menyampaikan suatu pesan ketidaksenangan dalam suatu perintah dari atasan dalam rapat namun kita tidak berani menolaknya dengan kata-kata, biasanya kita akan menampilkan ekspresi wajah yang tidak senang atau mengeleng-gelengkan kepala. Contoh lainnya seperti sakit kepala, kita akan meletakan tangan di kening kita untuk menandakan ketidaknyamanan kepala kita, ini juga merupakan salah satu dari bentuk komunikasi non-verbal.

c. Komunikasi Tertulis (Written Communication)

Komunikasi Tertulis atau written communication adalah proses penyampaian informasi dengan menggunakan berbagai tanda, simbol, gambar dan tipografi. Informasi atau pesan yang ingin disampaikan tersebut dapat dicetak ataupun ditulis dengan tulisan tangan. Komunikasi tertulis ini sangat penting untuk mengkomunikasikan informasi yang rumit seperti Statistik dan data-data penting lainnya yang tidak mudah untuk disampaikan melalui pidato atau dialog.  Komunikasi Tertulis ini memungkinkan informasi dicatat sehingga dapat dijadikan referensi atau rujukan di kemudian hari dan hasil dari komunikasi tertulis ini juga dapat dibahas berulang kali. Ada juga menyebutkan komunikasi tertulis ini sebagai Komunikasi Visual (Visual Communication).

Komunikasi Tertulis atau Written Communication ini harus ringkas dan jelas agar dapat mengkomunikasikannya secara efektif. Laporan tertulis yang bagus dan benar adalah menggunakan tata bahasa yang tepat dan tidak menggunakan kata-kata yang berlebihan atau kata-kata yang tidak berbobot (bertele-tele) sehingga dapat benar-benar menyampaikan informasi yang diperlukan.

Kesimpulan

Dengan meningkatkan kemampuan Komunikasi Verbal, Komunikasi Non-Verbal dan Komunikasi Tertulis ini, kita akan menjadi lebih sukses dalam semua bidang bisnis, baik sebagai pemimpin yang mengelola sebuah tim maupun sebagai anggota dalam suatu tim, Kemampuan berkomunikasi secara efektif dapat memperbaiki hubungan kita dengan rekan-rekan kerja kita dan membantu kita semua dalam bekerja lebih efektif dalam kebersamaan.

1 Comment

  1. Terimakasih sumbangsih materi yang telah disampaikan, karena telah menambah pengetahuan baru saya terkait topik komunikasi. Baik jenis komunikasi, element komunikasi serta komunikasi yang efektif. Semoga sumbangsih penmikiran yang telah diberikan mendapatkan ridho dan rahmat dari Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*