Pengertian Manajemen Risiko (Risk Management) dan Tahapan Prosesnya

Pengertian Manajemen Risiko dan tahapan proses manajemen risiko

Pengertian Manajemen Risiko (Risk Management) dan Tahapan Prosesnya – Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk atau hilangnya sesuatu yang bernilai. Nilai yang dimaksud disini dapat berupa kesehatan, status sosial, kekayaan, barang, harta ataupun kesejahteraan dan kebahagiaan. Nilai-nilai ini dapat diperoleh atau hilang ketika kita mengambil keputusan untuk melakukan ataupun tidak melakukan suatu tindakan.

Dalam dunia bisnis, Risiko dapat diartikan sebagai faktor luar maupun faktor dalam yang dapat menyebabkan ketidakpastian dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk menghadapi risiko ini, kita harus mengidentifikasikan dan menganalisis risiko tersebut serta mengevaluasi risiko tersebut agar bisa dikelola ataupun diatasi. Oleh karena itu, kita memerlukan suatu manajemen yang disebut dengan Manajemen Risiko.
Baca juga : Pengertian Manajemen dan 4 Fungsi Dasar Manajemen.

Pengertian Manajemen Risiko (Risk Management)

Dalam dunia bisnis, manajemen risiko didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, memantau dan mengelola risiko potensial untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkannya terhadap suatu organisasi. Setiap bidang dalam bisnis memiliki risikonya tersendiri. Contohnya di bidang sistem informasi, risiko potensialnya adalah seperti terjadinya pelanggaran keamanan data, kehilangan data, serangan dunia maya, kegagalan sistem, dan bencana alam. Sedangkan potensi risiko yang akan terjadi di perusahaan Manufaktur adalah gagal mencapai target produksi yang direncanakan, kerusakan mesin, hilangnya pesanan dari pelanggan, terjadinya masalah kualitas produk dan lain sebagainya.

Proses manajemen risiko yang efektif akan membantu mengidentifikasi risiko mana yang menjadi ancaman terbesar bagi organisasi dan memberikan panduan untuk menanganinya. Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian Manajemen Risiko menurut para ahli di bidangnya.

 

  • Pengertian Manajemen Risiko menurut Irham Fahmi (2010:2), Manajemen Risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komperhensif dan sistematis.
  • Pengertian Manajemen Risiko menurut Djojosoedarso (2003:4), Manajemen Risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan resiko, terutama resiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat.
  • Pengertian Manajemen Risiko menurut Djohanputro (2008,43), Manajemen Risiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan risiko.
  • Pengertian Manajemen Risiko menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2009 tentang MANAJEMEN RISIKO LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA, Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan Risiko yang timbul dari kegiatan usaha.

Tahapan Manajemen Risiko

Untuk mencapai sebuah kesuksesan, setiap orang maupun organisasi perlu dan juga harus mengambil risiko dalam perjalanan menuju kesuksesannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui tentang risiko apa yang akan dihadapi, mengawasi potensi risiko tersebut dan mencari jalan dan tindakan untuk mengatasinya. Berikut ini adalah 5 langkah atau tahapan Manajemen Risiko yang harus kita ketahui untuk menghasilkan proses manajemen yang efektif.

1. Mengidentifikasikan Risiko (Identify the Risk)

Langkah pertama dalam Tahapan Manajemen Risiko adalah mengidentifikasikan Risiko. Kita perlu memahami dan menemukan faktor risiko yang terlibat dalam suatu keputusan ataupun proyek. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menemukan risiko-risiko dalam suatu proyek atau suatu keputusan yang akan diambil. Kita perlu mencatat semua poin-poin risiko dan menyiapkannya menjadi sebuah daftar risiko untuk proyek atau keputusan tersebut.

2. Menganalisis Risiko (Analysis the Risk)

Setelah menemukan dan memahami risikonya, kita perlu menganalisis risikonya. Menentukan kemungkinan dan konsekuensi dari setiap risiko tersebut. Kita perlu mengembangkan pemahaman tentang potensi dan sifat risikonya yang akan memengaruhi keberhasilan suatu proyek atau bisnis. Contohnya, Ada risiko yang dapat membuat seluruh bisnis terhenti, sementara ada risiko yang hanya akan menjadi ketidaknyamanan kecil.

3. Mengevaluasi Risiko atau Peringkatan Risiko (Evaluate the Risk)

Setelah dianalisis, Risiko-risiko tersebut perlu diberikan peringkat dan prioritas. Sebagian besar solusi manajemen risiko memiliki kategori risiko yang berbeda, tergantung pada tingkat keparahan risiko tersebut. Risiko yang hanya dapat menyebabkan beberapa ketidaknyamanan dinilai rendah (low risk), sedangkan risiko yang dapat menyebabkan kerugian besar atau bencana dinilai lebih tinggi (high risk). Penentuan risiko ini sangat penting karena akan menentukan cara penanganannya serta sumber daya yang akan digunakannya pada penanganan risiko tersebut. Contohnya, pada beberapa risiko tingkat rendah, penanganannya mungkin tidak memerlukan intervensi manajemen tingkat atas. Namun apabila terdapat satu risiko dengan peringkat tertinggi maka diperlukan intervensi segera dari manajemen tingkat atas.

4. Menanggapi Risiko (Response of the Risk)

Tahapan ini juga disebut dengan Risk Response Actions atau Tindakan Respon Risiko. Setelah memperhitungkan setiap risikonya, kita perlu memutuskan bagaimana merespon setiap risiko. Ada beberapa tanggapan risiko yang dapat kita ambil, diantaranya adalah

  • Mengambil tindakan untuk menghentikan semua kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya risiko (Risk Avoidance).
  • Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampaknya (Risk Reduction).
  • Mengambil tindakan untuk memindahkan beberapa risiko atau semua risiko ke pihak lain seperti melalui asuransi atau outsourcing (Risk Sharing atau Risk Transfer).
  • Menerima Risiko tersebut terjadi atau tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi risikonya (Risk Acceptence).

5. Meninjau dan Memantau Risiko (Review and Monitor the Risk)

Tidak semuanya berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, diperlukan peninjauan ulang dan pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya perubahan faktor lainnya yang akan menyebabkan berubahnya risiko yang akan dihadapi sehingga mengharuskan kita untuk merubah perencanaan manajemen risiko kita lagi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*