Sistem Produksi Menurut Aliran Proses Produksi

Sistem Produksi Menurut Aliran Proses Produksi

Sistem Produksi Menurut Aliran Proses Produksi – Produksi merupakan salah satu bagian terpenting dari perusahaan manufakturing yang berkaitan dengan transformasi berbagai Input menjadi Output (Produk) sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.  Sedangkan yang dimaksud dengan proses produksi adalah serangkaian langkah-langkah yang digunakan untuk mengtransformasi Input menjadi Output tersebut.
Baca juga : Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi beserta ruang lingkupnya.

Dalam proses produksi, dibutuhkan dua sumber daya utama yaitu sumber daya transformasi dan sumber daya yang ditransformasikan. Sumber daya transformasi diantaranya seperti Tenaga Kerja, Mesin produksi, peralatan kerja dan gedung/bangunan. Sedangkan sumber daya yang ditransformasikan adalah bahan-bahan baku, bahan-bahan pendukung dan komponen-komponen yang akan akan diubah menjadi produk akhir (produk jadi).

Ketika ingin memulai produksi, pihak manajemen perusahaan manufakturing harus merencanakan dan memilih jenis aliran proses produksi yang akan digunakan tergantung pada kebutuhan modal, fasilitas produksi, teknologi, tenaga kerja, bahan mentah dan sistem informasi yang tersedia serta permintaan pelanggan terhadap jumlah dan bentuk produk yang akan di produksi tersebut. Setiap jenis aliran proses produksi memiliki kelebihan dan kelemahannya sehingga pihak manajemen perusahaan harus mempertimbangkannya sesuai dengan kondisi perusahaan agar dapat memaksimalkan profit.

Jenis-jenis Aliran Proses Produksi

Pada dasarnya, aliran proses produksi dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Job Shop, Flow Shop dan Project. Namun ketiga jenis tersebut kemudian dikembangkan dan dimodifikasikan sehingga terdapat lagi jenis aliran proses produksi yang dikenal dengan Batch dan Continous. Berikut dibawah ini adalah pembahasan singkat mengenai aliran proses produksi Job shop, flow shop, project, batch dan continous.

1. Job Shop Production

Job Shop adalah jenis aliran proses produksi yang digunakan untuk produk-produk dengan jumlah produksi yang sedikit tetapi banyak model atau variannya. Produk-produk “custom-made” yang harus mengikuti desain unik dan spesifikasi khusus dari pelanggan dengan waktu dan biaya yang ditentukan biasanya menggunakan jenis aliran proses produksi ini. Tujuan dari Job Shop production ini adalah untuk memenuhi kebutuhan khusus pelanggan. Pada umumnya, proses produksi dengan Job Shop ini tidak menggunakan Jalur Produksi (Production Line) khusus untuk mengerjakannya.

Karakteristik dari proses produksi Job Shop Production adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki ragam produk atau Varian yang banyak dan rendah volume produksi.
  2. Menggunakan fasilitas dan mesin-mesin umum (general).
  3. Tenaga kerja yang sangat terampil dan yang dapat menerima tantangan pekerjaan atas keunikan produk yang dikerjakannya.
  4. Memerlukan Persediaan bahan dan peralatan yang banyak.
  5. Memerlukan perencanaan yang sangat terperinci terhadap setiap permintaan dan kebutuhan.

Contoh produk-produk yang menggunakan Job Shop Production diantaranya seperti Percetakan yang menerima desain poster-poster tertentu dengan jumlah yang terbatas, pabrik fabrikasi yang menerima pesanan pembuatan peralatan dengan desain khusus, pabrik pakaian yang membuat seragam dengan desain dan jumlah yang ditentukan.

2. Flow Shop Production (Mass Production)

Flow Shop Production adalah jenis proses produksi yang digunakan untuk produk-produk yang dirakit atau diproduksi dalam jumlah banyak dan berturut-turut (continuous).  Sistem produksi Flow Shop ini menggunakan jalur produksi (production line) untuk memproduksi produk-produknya. Semua produk diproduksi dengan standar dan proses yang sama.  Flow Shop Production ini sering disebut juga dengan Mass Production atau Produksi Massal.

Karakteristik dari Flow Shop production adalah sebagai berikut ini :

  1. Memiliki Standarisasi Produk dan urutan proses.
  2. Menggunakan Mesin dan peralatan kerja khusus yang memiliki kapasitas produksi dan tingkat output yang lebih tinggi.
  3. Volume produksi yang tinggi.
  4. Siklus produksi yang lebih pendek.
  5. Perencanaan dan Pengendalian produksi lebih mudah dilakukan.
  6. Penanganan material dapat dilakukan secara otomatis.
  7. Persediaan material dapat lebih cepat untuk dikonversikan menjadi penjualan (sales).

Contoh produk-produk yang menggunakan Flow shop production diantaranya seperti pada produksi pakaian jadi ataupun pada produk elektronik komersil (Televisi, Smartphone, DVD Player, Laptop).

3. Project (Proyek)

Project (Proyek) merupakan sistem produksi yang biasanya diaplikasikan pada produk-produk yang agak rumit dan dibatasi oleh waktu penyelesaiannya. Fungsi-fungsi pada organisasi seperti perencanaan, pembelian, desain, produksi dan pemasaran harus diintegrasikan dengan baik sesuai dengan urutan tahap dan waktu penyelesaian sehingga proyek yang bersangkutan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan biaya produksi yang telah ditetapkan. Sistem produksi Project (Proyek) juga memiliki urutan-urutan operasi untuk menunjang pencapaian target proyek akhir.

Karakteristik dari sistem produksi Project ini adalah memiliki fleksibilitas yang tinggi namun volume produksinya sangat rendah. Biasanya unit/produk yang diproduksi tersebut diletakan di tempat yang tetap (tidak berpindah-pindah) dan semua sumber daya yang diperlukan akan dibawa ke tempat tersebut.

Contoh produksi yang menggunakan sistem produksi Project diantaranya seperti produksi Kapal, pesawat terbang, bangunan Jembatan, gedung dan Mesin-mesin besar.

4. Batch Production

Batch Production adalah sistem produksi yang termasuk repetitive production (produksi berulang) yang berada diantara sistem produksi Job Shop dan Flow Shop. Standarisasi produk pada Batch Production lebih baik dan Volume produksi lebih tinggi jika dibandingkan dengan Job shop namun volume lebih rendah dan tidak selalu terstandarisasi seperti flow shop (mass production). Metode produksinya mirip dengan proses produksi dengan sistem Job Shop, perbedaannya terletak pada jumlah atau volume yang akan diproduksinya yang lebih banyak dan berulang-ulang.

Dibawah ini merupakan Karakteristik dari Batch Production :

  1. Waktu produksi lebih pendek.
  2. Tempat dan Mesin lebih fleksibel.
  3. Tempat dan Mesin diatur untuk memproduksi produk dalam bentuk batch dan diubah lagi pengaturannya untuk batch yang berikutnya.
  4. Waktu dan biaya produksi lebih rendah dibandingkan dengan Job Shop.

5. Continuous Production

Continuous Production adalah sistem produksi yang proses produksinya berkesinambungan (continuously) terus menerus dan berulang-ulang. Fasilitas Produksi disusun sesuai dengan urutan operasi dari proses pertamanya hingga menjadi produk jadi dengan aliran material yang konstan. Jalur produksi (production line) biasanya dialokasikan hanya untuk satu jenis produk saja.

Karakteristik Continuous Production adalah sebagai berikut ini :

  1. Semua Tempat/Pabrik atau Mesin/peralatan kerja didedikasikan khusus untuk satu jenis produk (tidak memiliki fleksibilitas sama sekali).
  2. Material ditangani secara otomatis.
  3. Proses operasi mengikuti urutan yang telah ditentukan.
  4. Perencanaan dan Pengendalian dilakukan secara rutin.
  5. Biaya per unit yang rendah karena volume produksi yang tinggi.

Contoh sistem produksi dengan proses Continuous Production adalah seperti industri penyulingan minyak dan produk-produk pertambangan lainnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*