Pengertian Aset dan Jenis-jenis Aset (Aktiva) – Aset (Asset) atau Aktiva adalah sumber daya yang dikendalikan atau dimiliki oleh sebuah organisasi untuk menghasilkan nilai ekonomi atau pendapatan di saat ini maupun di masa mendatang. Sumber daya yang diakui sebagai aset atau aktiva ini pada dasarnya harus dapat diukur dengan menggunakan satuan mata uang seperti Rupiah, Dolar, Ringgit, Yuan atau mata uang lainnya tergantung pada situasi dan kondisi yang menyertainya. Sumber daya yang dimaksud ini juga dapat dalam berbagai bentuk, mulai dari uang tunai, mesin produksi hingga bangunan dan hak paten.
Baca juga : Pengertian Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio) dan Rumusnya.
Pengertian Aset (Aktiva)
Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian Aset (aktiva) menurut para ahli.
- Pengertian Aktiva (Aset) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Aktiva adalah (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud secara nyata, seperti hak paten.
- Pengertian Aset (Aktiva) menurut Wikipedia, Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit.
- Pengertian Aset (Aktiva) menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 16 revisi tahun 2011, Aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.
- Pengertian Aset (Aktiva) menurut Munawir (2007:30), Aset adalah sarana atau sumber daya yang memiliki nilai ekonomis yang dapat mendukung perusahaan dalam harga perolehannya atau nilai wajar harus diukur secara obyektif.
- Pengertian Aset (Aktiva) menurut Hidayat (2011), Aset adalah benda, baik itu benda yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible), bergerak ataupun tidak bergerak. Keseluruhan dari hal tersebut mencakup dalam kekayaan yang di sebut aktiva atau asetdari suatu instansi, organisasi, badan usaha ataupun dari individu perorangan.
- Pengertian Aset (Aktiva) menurut Siregar (2004), Aset atau Aktiva adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang memiliki nilai guna atau ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi atau perorangan.
Sifat Utama Aset atau Aktiva
Terdapat 3 sifat utama dari suatu Aset atau Aktiva, yaitu :
- Kepemilikan : Aset mewakili suatu kepemilikan yang pada akhirnya dapat diubah menjadi uang tunai dan setara kas.
- Nilai Ekonomi : Aset memiliki nilai ekonomi dan dapat ditukar atau dijual.
- Sumber Daya : Aset adalah sumber daya yang dapat digunakan untuk menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan
Jenis-jenis Aset (Aktiva) dan Pengklasifikasiannya
Pada umumnya, Aset atau Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan utama yaitu pengklasifikasian Aset berdasarkan Konvertibilitas, berdasarkan Keberadaan Fisik dan berdasarkan Penggunaannya. Berikut ini adalah jenis-jenis Aset berdasarkan klasifikasinya.
1. KONVERTIBILITAS (Convertibility)
Yang dimaksud dengan Konvertibilitas dalam pengklasifikasian ini adalah kemudahan suatu aset untuk dapat ditukarkan menjadi uang tunai. Berdasarkan Konvertibilitas, Aset atau Aktifa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Aktiva Lancar dan Aktiva tidak lancar.
1.1. Aset Lancar (Aktiva Lancar)
Aset Lancar atau Aktiva Lancar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Current Assets ini aset yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi kas (uang tunai) dan setara kas (biasanya dalam satu tahun). Aset lancar juga disebut aset likuid. Contoh-contoh Aset Lancar atau Aktiva lancar ini diantaranya seperti :
- Kas
- Surat-surat Berharga (saham, obligasi)
- Piutang Dagang
- Perlengkapan Kantor
- Persediaan Barang Dagang
- Deposito Jangka Pendek
1.2. Aset Tidak Lancar (Aktiva Tidak Lancar)
Aset tidak lancar atau Aktiva Tidak lancar (Non-current Assets) adalah aset yang tidak mudah dan mudah dikonversi menjadi uang tunai dan setara kas. Aset tidak lancar juga disebut aset tetap, aset jangka panjang, atau aset keras. Contoh aset tidak lancar atau tetap meliputi:
- Tanah
- Bangunan
- Mesin
- Peralatan
- Paten
- Merek Dagang
2. KEBERADAAN FISIK (Physical Existence)
Berdasarkan Keberadaan Fisik, Aset dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Tangible Assets (Aset Berwujud) dan Intangible Assets (Aset Tidak Berwujud).
2.1. Aset Berwujud (Tangible Assets)
Aset berwujud atau Tangible Assets adalah aset yang memiliki keberadaan fisik (kita dapat menyentuh, merasakan, dan melihat). Contoh aset berwujud ini meliputi:
- Tanah
- Bangunan
- Mesin
- Peralatan
- Kas
- Peralatan Kantor
- Persediaan Barang Dagang
- Surat berharga (Saham, Obligasi)
2.2. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)
Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki keberadaan fisik. Contoh aset tidak berwujud meliputi:
- Good will (Nilai lebih yang dipunyai perusahaan dikarenakan keistimewaan tertentu)
- Hak Paten
- Hak Cipta
- Hak Sewa
- Merek Dagang
- Izin
- Kekayaan intelektual perusahaan
3. PENGGUNAANNYA (Usage)
Aset atau Aktiva juga dapat diklasifikasikan berdasarkan Penggunaannya. Berdasarkan penggunaan operasionalnya, aset diklasifikasikan sebagai aset operasi atau aset non-operasional.
3.1. Aset Operasi (Operational Assets)
Aset operasional adalah aset yang diperlukan dalam operasi bisnis sehari-hari. Dengan kata lain, aset operasi digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh aset operasi meliputi:
- Kas
- persediaan
- Bangunan
- Mesin
- Peralatan
- Hak Paten
- Hak Cipta
- Goodwill
3.2. Aset Non-Operasi (Assets Non-Operational)
Aset non-operasional adalah aset yang tidak diperlukan untuk operasi bisnis sehari-hari tetapi masih dapat menghasilkan pendapatan. Contoh aset non-operasional ini diantaranya seperti :
- Investasi jangka pendek
- Surat berharga (Saham, Obligasi)
- Tanah kosong
- Penghasilan bunga dari deposito tetap
Pentingnya Klasifikasi Aset
Klasifikasi Aset sangat penting dalam dunia bisnis. Misalnya, dengan memahami aset mana yang merupakan aset lancar dan aset tetap, maka kita dapat memahami modal kerja bersih perusahaan kita. Pada industri yang berisiko tinggi, memahami aset mana yang berwujud dan tidak berwujud akan membantu menentukan solvabilitas dan risikonya. Dengan menentukan aset mana yang merupakan aset operasi dan aset non-operasional kita dapat memahami kontribusi pendapatan dari masing-masing aset tersebut. Oleh karena itu, mengetahui cara mengklasifikasikan aset merupakan bagian integral dari kesuksesan suatu bisnis.
Be the first to comment