Pengertian Liabilitas atau Utang dan Jenis-jenis Liabilitas

Pengertian Liabilitas atau Utang dan Jenis-jenis Liabilitas – Liabilitas atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Liability adalah kewajiban yang mencerminkan jumlah utang atau kewajiban yang harus dibayar oleh Perusahaan kepada pihak luar seperti bank, lembaga keuangan, perorangan ataupun perusahaan yang penyelesaiannya dapat mengarah pada aliran keluar (outflow) keuangan atau sumber daya ekonomi perusahaan.

Singkatnya, Liabilitas adalah Utang keuangan Perusahaan kepada pihak lain. Liabilitas ini timbul sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, misalnya untuk memperoleh aset jangka panjang, untuk memulai unit kerja lain atau untuk meningkatkan operasi bisnis perusahaan yang bersangkutan. Pada dasarnya, Liabilitas dapat disebut juga sebagai Utang. Istilah Liabilitas ini sering juga diartikan sebagai “Kewajiban” atau “Tanggung Jawab” yang berhubungan dengan Sumber Daya Keuangan suatu entitas atau perusahaan.

Pengertian Liabilitas Utang Menurut Para Ahli

Untuk lebih jelas mengenai Liabilitas atau Utang, berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian Liabilitas atau Utang menurut para Ahlinya.

  • Pengertian Liabilitas atau Utang menurut Munawir (2010:18), Utang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor.
  • Pengertian Liabilitas atau Utang menurut Hantono (2018:16), Utang adalah semua kewajiban perusahaan yang harus dilunasi yang timbul sebagai akibat pembelian barang secara kredit ataupun penerimaan pinjaman.
  • Pengertian Liabilitas atau Utang menurut Chariri dan Ghozali (2005:157), Utang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa yang mendatang yang mungkin timbul dari kewajiban sekarang dari suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan ke entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi di masa lalu.

Jenis-jenis Liabilitas atau Utang (Hutang)

Pada umumnya, Liabilitas atau Utang dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis utama yaitu Liabilitas Lancar (Liabilitas Jangka Pendek), Liabilitas Tidak Lancar (Liabilitas Jangka Panjang) dan Liabilitas Kontinjensi.

1. Liabilitas Lancar (Current Liabilities)

Liabilitas Lancar atau dikenal juga dengan istilah Liabilitas Jangka Pendek adalah Liabilitas atau Utang yang harus dibayar dalam jangka waktu setahun. Liabilitas lancar harus dipantau dengan cermat oleh manajemen untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup dari aset lancar untuk menjamin bahwa hutang atau kewajiban dapat dipenuhi.

Contoh-contoh Liabilitas Lancar ini diantaranya adalah utang usaha, utang pajak penghasilan, utang bunga, pinjaman jangka pendek, tagihan terhutang dan biaya masih harus dibayar (accrued expenses). Liabilitas Lancar pada umumnya digunakan sebagai komponen utama dalam beberapa analisis keuangan yang mengukur Likuiditas Jangka Pendek.

Contoh rasio-rasio keuangan yang menggunakan liabilitas lancar adalah :

 

2. Liabilitas Tidak Lancar (Non-current Liabilities)

Liabilitas jangka panjang atau juga dikenal sebagai Liabilitas Jangka Panjang adalah utang atau liabilitas yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari setahun. Liabilitas Jangka Panjang adalah bagian penting dari pembiayaan jangka panjang perusahaan. Perusahaan mengambil hutang jangka panjang untuk memperoleh modal langsung untuk mendanai pembelian aset modal atau berinvestasi dalam proyek modal baru.

Liabilitas jangka panjang sangat penting dalam menentukan solvabilitas jangka panjang perusahaan. Jika perusahaan tidak dapat membayar kewajiban atau utang jangka panjangnya karena jatuh tempo, maka perusahaan akan menghadapi krisis solvabilitas. Contoh-contoh Liabilitas tidak lancar ini diantaranya seperti utang obligasi, utang wesel jangka panjang, utang sewa, kewajiban pajak tangguhan, sewa modal dan utang hipotek.

3. Liabilitas Kontinjensi (Contingent Liabilities)

Kontingensi menandakan sesuatu yang mungkin atau mungkin tidak terjadi. Artinya, Liabilitas ini bukanlah liabilitas aktual, tetapi liabilitas tersebut akan dapat berubah menjadi liabilitas aktual apabila terjadi peristiwa-peristiwa tertentu di masa mendatang. Jadi, jika peristiwa ini yang dimaksud tersebut tidak terjadi maka tidak akan ada kewajiban atau Liabilitas akan yang akan muncul. Oleh karena itu, dengan kata lain, Liabilitas kontinjensi merupakan kewajiban potensial yang kemunculannya tergantung pada hasil peristiwa mendatang. Secara umum, Liabilitas Kontinjensi dicatat dalam catatan yang terlampir pada laporan keuangan perusahaan dan bukan sebagai bagian aktual dari laporan keuangan. Contoh Liabilitas Kontijensi ini adalah seperti Tuntutan hukum ataupun Garansi produk.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*