Pengertian Laba atau Profit dan Jenis-jenis Laba

Pengertian Laba atau Profit dan Jenis-jenis Laba – Laba adalah pendapatan yang tersisa setelah semua biaya dibayar. Biaya ini bisa saja termasuk tenaga kerja, material, bunga hutang dan pajak. Dengan kata lain, Laba atau Profit ini adalah keuntungan positif yang dihasilkan dari operasi bisnis atau investasi setelah dikurangi semua pengeluaran atau biaya. Dalam hal ilmu Ekonomi, Laba atau Profit ini juga dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh seorang investor dari investasinya setelah mengurangi semua biaya-biaya yang berkaitan dengan investasi tersebut. Sedangkan dalam Akuntansi, Laba atau Profit merupakan selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.

Sebaliknya, ketika biaya atau pengeluaran lebih tinggi dari pendapatan, maka akan terjadi kerugian. Jika sebuah perusahaan menderita kerugian terus menerus dalam waktu yang lama, maka perusahaan tersebut tidak akan bisa bertahan dan akhirnya akan bangkrut. Oleh karena itu, menjaga perusahaan agar tetap mendapatkan laba yang maksimal merupakan tugas yang terpenting dari semua Manajemen Perusahaan sehingga banyak sekali rasio-rasio keuangan yang menjadikan Laba atau Profit sebagai ukuran kinerja dan keberhasilan perusahaan tersebut secara keseluruhan.
Baca juga : Pengertian Rasio Profitabilitas dan Jenis-jenisnya.

Pengertian Laba menurut Para Ahli

Untuk lebih jelas mengenai Laba atau Profit ini, berikut ini adalah definisi atau pengertian Laba atau Profit menurut para ahlinya.

  • Pengertian Laba menurut Harahap (2009:113), Laba adalah kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi.
  • Pengertian Laba menurut Suwardjono (2008:464), Laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
  • Pengertian Laba menurut Soemarso (2005:230), Laba adalah Selisih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha.

Jenis-jenis Laba atau Profit

Pada umumnya, terdapat tiga jenis utama ukuran laba, yaitu Laba Kotor (Gross Profit), Laba Operasi (Operating Profit) dan Laba Bersih (Net Profit).

1. Laba Kotor (Gross Profit)

Laba kotor adalah nilai yang tersisa setelah mengurangi Harga Pokok Penjualan (HPP) dari Pendapatan Penjualannya, atau dapat dikatakan juga sebagai nilai selisih dari hasil penjualan dengan Harga Pokok Penjualan (HPP). Laba Kotor ini belum dikurangi dengan beban operasional lainnya dari hasil penjualan.

2. Laba Operasi (Operating Profit)

Laba operasi atau sering disebut juga dengan Penghasilan Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT atau Earning Before Interest and Tax) adalah nilai yang tersisa setelah semua biaya operasi dikurangi dari pendapatan. Perhitungan Biaya Operasi ini pada dasarnya sudah termasuk biaya penjualan, pemasaran, periklanan, gaji dan upah, tunjangan karyawan, depresiasi, sewa, komisi dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan operasi bisnis yang sedang berjalan.

3. Laba bersih (Net Profit)

Laba bersih (Net Profit) atau sering juga disebut pendapatan bersih atau net income ini adalah nilai yang tersisa setelah semua biaya, termasuk biaya non-operasional seperti bunga dan pajak, dikurangkan dari pendapatan. Laba bersih telah mencakup semua biaya dan dapat dikatakan sebagai ukuran yang paling akurat tentang berapa banyak uang yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Namun di sisi lain, ukuran Laba Bersih ini mungkin dapat menyesatkan. Misalnya, jika sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat tulis menginvestasikan uang tunainya di pasar saham yang sedang naik, maka akan kelihatan bahwa perusahaan tersebut berjalan dengan sangat baik. Tapi laba yang didapatkan tersebut pada dasarnya bukan berasal dari produk intinya sehingga akan sangat sulit untuk mengetahui kinerja sebenarnya pada bisnis inti perusahaan tersebut.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*