Pengertian Siklus Akuntansi dan 8 Tahapannya

Pengertian Siklus Akuntansi dan 8 Tahapannya – Siklus akuntansi adalah proses berulang dalam sistem akuntansi yang membantu perusahaan memastikan bahwa informasi keuangan yang diterima dan diproses secara akurat dan tepat waktu. Siklus ini memastikan bahwa data keuangan yang berasal dari berbagai sumber dapat digabungkan dan diolah untuk membuat laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.

Pengertian Siklus Akuntansi menurut Para Ahli

Agar lebih mengenai siklus akuntansi atau Accounting Cycle ini, berikut ini adalah siklus akuntansi menurut para ahlinya.

  • Pengertian Siklus Akuntansi menurut Dina Fitria (2014:28), Siklus akuntansi adalah tahapan kegiatan akuntansi yang dimulai segera setelah transaksi terjadi dalam suatu entitas. Tahapan ini terdiri dari pencatatan, penggabungan, pengikhtisaran data keuangan yang telah terproses sebelumnya, dan pelaporan.
  • Pengertian Siklus Akuntansi menurut Rahman Pura (2013:18), Siklus akuntansi adalah seperangkat tugas dan tahapan akuntansi yang terjadi secara sistematis. Tahapan tersebut mulai dengan pencatatan akuntansi dan diakhiri dengan penutupan pembukuan.
  • Pengertian Siklus Akuntansi menurut Indra Bastian (2013:76), Siklus akuntansi adalah Sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannnya dan pelaporan keuangan.
  • Pengertian Siklus Akuntansi menurut Abdul Halim (2013:43), Siklus Akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi.

Baca juga : Pengertian Akuntansi dan Cabang-cabang Akuntansi.

8 Tahapan Utama

Berikut ini adalah 8 Tahapan atau Langkah Utama dalam Siklus Akuntansi.

  1. Pengumpulan data transaksi – Tahapan pertama adalah pengumpulan data transaksi perusahaan, seperti pembelian, penjualan, pembayaran, dan penerimaan.
  2. Penjurnalan transaksi – Data transaksi yang dikumpulkan kemudian dicatat dalam jurnal akuntansi.
  3. Posting jurnal ke buku besar – Setelah transaksi dicatat dalam jurnal, maka informasi harus diposting ke buku besar.
  4. Penyusunan laporan keuangan – Setelah informasi dari jurnal diposting ke buku besar, laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dapat dibuat.
  5. Analisis akun – Dalam tahap ini, akun dalam buku besar dianalisis untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat dan diposting dengan benar.
  6. Penyusunan laporan fiskal – Laporan keuangan dikumpulkan dan disiapkan untuk laporan pajak atau laporan yang diwajibkan oleh pemerintah.
  7. Penyelesaian akun – Tahap ini melibatkan penutupan akun dan pemindahan saldo dari akun pendapatan dan biaya ke akun modal.
  8. Pengawasan dan revisi – Tahap terakhir dalam siklus akuntansi adalah pengawasan dan revisi untuk memastikan bahwa semua informasi dalam buku besar dan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi dan peraturan pajak.

Dengan melalui tahapan-tahapan di atas, siklus akuntansi membantu perusahaan dalam memahami situasi keuangannya dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Oleh karena itu, siklus akuntansi harus dilakukan secara teratur dan benar agar perusahaan dapat beroperasi secara efisien dan efektif.

Secara keseluruhan, siklus akuntansi adalah proses yang sangat penting bagi perusahaan karena memastikan bahwa informasi keuangan yang diterima dan diproses secara akurat dan tepat waktu. Siklus ini membantu perusahaan memonitor aktivitas keuangan dan membuat laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya, yang merupakan dasar untuk membuat keputusan bisnis yang informatif dan bijak.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*