Pengertian Coaching Beserta Manfaat dan Prinsip Coaching

Pengertian Coaching dan Manfaat Coaching

Pengertian Coaching Beserta Manfaat dan Prinsip Coaching – Coaching adalah suatu proses yang melibatkan kolaborasi antara seorang coach (pelatih) dan coachee (klien) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Coaching bertujuan untuk membantu individu mencapai potensi maksimal mereka dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam karir, keseimbangan kerja-kehidupan, pengembangan pribadi dan pencapaian tujuan hidup.

Pengertian Coaching

Dalam Bahasa Indonesia, Coaching dapat diterjemahkan langsung sebagai Pelatih atau Pembina. Menurut Sir John Whitmore, perintis pembinaan dan salah satu pendiri Konsultan Kinerja, yang dimaksud dengan Coaching adalah “membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri. Ini membantu mereka untuk belajar daripada mengajar mereka.”

Sedangkan menurut Federasi Kepelatihan Internasional (International Coaching Federation atau ICF), “Coaching adalah bermitra dengan klien dalam proses pemikiran dan kreatif yang menginspirasi mereka untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional mereka”

Baca juga: Pengertian Motivasi dan Teori-teori Motivasi.

Manfaat Coaching

Berikut dibawah ini adalah beberapa manfaat Coaching.

  • Pengembangan Keterampilan: Coaching membantu individu mengembangkan keterampilan baru dan meningkatkan keterampilan yang sudah ada. Melalui panduan dan umpan balik yang diberikan oleh seorang coach, coachee dapat mengasah keterampilan yang relevan dengan tujuan mereka, seperti kepemimpinan, komunikasi, pengambilan keputusan, dan manajemen waktu.
  • Peningkatan Kinerja: Coaching memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja individu. Dengan membantu coachee mengidentifikasi dan mengatasi hambatan atau tantangan yang menghalangi kesuksesan mereka, seorang coach membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan hasil kerja coachee.
  • Pembinaan Karir: Coaching juga dapat berperan penting dalam pembinaan karir. Seorang coach dapat membantu coachee mengidentifikasi tujuan karir jangka panjang mereka, merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut, dan memberikan dukungan dalam mengatasi hambatan yang mungkin terjadi dalam perjalanan karir.
  • Peningkatan Kepemimpinan: Bagi individu yang berada dalam posisi kepemimpinan, coaching dapat membantu mereka menjadi pemimpin yang lebih efektif. Seorang coach dapat membantu mengasah keterampilan kepemimpinan, memperluas wawasan kepemimpinan, dan membantu pemimpin menghadapi tantangan yang unik dalam peran mereka.

Prinsip Coaching

Coaching membutuhkan fokus yang tajam pada karyawan dan pada kemampuan komunikasi dan manajemen kita sendiri. Untuk menjadi Coach yang efektif bagi tenaga kerja kita, kita perlu memperhatikan beberapa prinsip tentang Coaching ini.

  1. Amati. Pelatih atau Coach harus mahir dalam mendapatkan informasi dari karyawan tanpa membuat mereka merasa seperti sedang diinterogasi atau dimata-matai. Bicaralah dengan karyawan kita dan amati mereka di tempat kerja untuk mengidentifikasi kekurangan keterampilan dan area lain dalam pekerjaan mereka yang mungkin membuat mereka bingung.
  2. Dengarkan dan perhatikan. Setiap kali kita berbicara dengan karyawan, dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan dan amati mereka pada saat yang sama. Perhatikan sinyal nonverbal, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah orang tersebut untuk mengetahui bagaimana perasaan karyawan tersebut.
  3. Berkomunikasi sepanjang waktu. Bagian besar dari pembinaan adalah sering berbicara dengan karyawan. Temui mereka secara individu secara teratur, mengobrol dengan mereka saat mereka bekerja setiap hari dan sedapat mungkin selalu siap untuk menjawab pertanyaan mereka. Kita akan membangun kepercayaan dan belajar lebih banyak tentang apa yang terjadi di tempat kerja Kita.
  4. Mengisi kesenjangan pengetahuan. Setelah kita memahami keterampilan dan pengalaman apa yang kurang dimiliki karyawan, bekerjasamalah dengan mereka untuk mengisi kesenjangan tersebut. Berikan pelatihan dan dorongan saat mereka menguasai kemampuan baru dan belajar menangani tugas yang menantang.
  5. Berikan umpan balik yang konstan. Tawarkan umpan balik positif dan negatif. Gunakan pujian untuk memotivasi karyawan kita dan perlakukan kesalahan sebagai kesempatan belajar. Tunjukkan kepada karyawan bahwa kita percaya pada mereka.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*