Pengertian Penyusutan (Depresiasi) dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Contoh dan Karakteristik Penyusutan (Depresiasi)

Pengertian Penyusutan (Depreciation) dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusutan – Dalam istilah Akuntansi, Penyusutan adalah biaya yang dialokasikan untuk aset tetap selama suatu periode tertentu. Dengan kata lain, Penyusutan atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Depreciation ini mengubah biaya asli dari aset tetap (fixed assets) seperti gedung pabrik, alat-alat kerja dan mesin produksi menjadi beban selama masa manfaat yang diharapkan dari aset tetap tersebut.

Biaya penyusutan atau Depresiasi ini akan mempengaruhi nilai sebuah perusahaan karena akumulasi penyusutan yang diungkapkan untuk setiap aset akan mengurangi nilai bukunya pada neraca. Beban penyusutan juga akan mempengaruhi laba bersih karena akan dianggap sebagai beban biaya atau pengeluaran dalam laporan keuangan.
Baca juga : Pengertian Manajemen Keuangan dan Ruang Lingkupnya.

Pengertian Penyusutan atau Depresiasi menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian Penyusutan menurut para ahli.

  • Pengertian Penyusutan menurut PSAK No. 17, Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Pengertian Penyusutan  menurut Dwi Martani  (2012:313), Depresiasi adalah metode pengalokasian biaya aset tetap untuk menyusutkan nilai aset secara sistematis selama periode manfaat dari aset tersebut.
  • Pengertian Penyusutan menurut Skousen et al (2005:104), Penyusutan adalah alokasi yang sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan suatu aktiva.
  • Pengertian Penyusutan menurut Hongren et al (1997:505), Penyusutan adalah proses untuk mengalokasikan harga perolehan dari aktiva tetap menjadi beban pada suatu periode.
  • Pengertian Penyusutan menurut Hery, S.E., M.Si. (2011:168), Penyusutan adalah alokasi secara periodik dan sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva bersangkutan.

Contoh Penyusutan (Depresiasi)

Jika sebuah mobil yang digunakan untuk pengiriman barang dibeli dengan biaya sebesar Rp. 240 juta, perkiraan penggunaan mobil adalah sekitar 5 tahun. Perusahaan pada umumnya akan mendepresiasikan aset tetap tersebut menjadi Rp. 48 juta per tahun untuk jangka waktu 5 tahun.

Karakteristik Penyusutan (Depresiasi)

Berikut ini adalah karakteristik dari Penyusutan Aktiva Tetap (Fixed Assets Depreciation) :

  1. Penyusutan atau Depresiasi adalah penurunan nilai aset tetap (kecuali tanah). Penurunan nilai aset bersifat permanen. Setelah dikurangi, itu tidak dapat dikembalikan ke nilai aslinya.
  2. Penyusutan atau Depresiasi adalah proses bertahap dan berkesinambungan yang berkurangnya nilai aset, baik dengan penggunaan aset atau karena berakhirnya waktu.
  3. Penyusutan ini bukan proses penilaian aset tetapi adalah proses mengalokasikan biaya suatu aset untuk masa penggunaan efektifnya
  4. Penyusutan atau Depresiasi mengurangi nilai buku dan bukan nilai pasar aset.
  5. Penyusutan digunakan hanya untuk aktiva tetap berwujud saja. Penyusutan ini tidak digunakan untuk aset tidak berwujud atau perlengkpan yang sekali pakai.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusutan Aktiva Tetap

Berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan biaya penyusutan atau biaya depresiasi.

1. Biaya Perolehan (Acquisition Cost)

Biaya akuisisi atau total biaya aset adalah faktor utama untuk menentukan jumlah penyusutan. Beban penyusutan ini dihitung berdasarkan total biaya suatu aset yang harus dikeluarkan hingga aset tetap tersebut siap digunakan. Biaya ini termasuk:

  • Harga pembelian suatu aset
  • Biaya transportasi atau pengiriman
  • Biaya pemasangan
  • Bea masuk
  • Biaya pemasangan

2. Perkiraan Umur Ekonomis Aktiva (Estimate Economical Life Time of Asset)

Faktor selanjutnya yang harus dipertimbangkan saat menghitung biaya penyusutan atau depresiasi adalah umur ekonomis suatu aset. Jumlah penyusutan yang lebih kecil dibebankan untuk aset dengan masa manfaat yang lebih lama dan sebaliknya. Umur ekonomis ini dapat dinyatakan dalam jumlah unit yang diproduksi atau jangka waktu seperti minggu, bulan atau tahun.

3. Perkiraan Nilai Residu Aset (Estimated Residual Value Of Asset)

Nilai sisa Aset atau Nilai Residu Aset adalah nilai yang dapat direalisasikan ketika aset dijual atau tidak dipakai lagi pada akhir perkiraan masa manfaatnya. Apabila perusahaan menggunakan aset tersebut hingga usang dan sama sekali tidak memberikan manfaatnya lagi, maka aset atau aktiva tersebut dapat dikatakan sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai sisa lagi. Namun apabila perusahaan menggantikan aktivanya setelah periode penggunaan yang relatif singkat dan aset yang bersangkutan masih dapat dimanfaatkan lagi, maka nilai residu atau nilai sisa aset tersebut akan relatif masih tinggi.

Baca juga : Metode-metode Penyusutan Aktiva Tetap.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*