Rotasi Pekerjaan (Job Rotation) dan Tujuan Rotasi Pekerjaan – Rotasi Pekerjaan atau Job Rotation adalah teknik manajemen yang memindahkan seorang karyawan dari satu peran pekerjaan ke peran pekerjaan lainnya dalam jangka waktu tertentu. Pemindahan atau Rotasi pekerjaan ini biasanya bersifat lateral yaitu rotasi yang terjadi di antara pekerjaan pada tingkat yang sama dan tidak dianggap sebagai promosi. Rotasi Pekerjaan ini juga sering kali bersifat sementara dan akan kembali ke pekerjaan semula setelah jangka waktu tertentu.
Job Rotation ini merupakan pendekatan yang telah direncanakan sebelumnya dengan tujuan untuk menguji keterampilan dan kompetensi karyawan untuk menempatkannya di tempat yang tepat. Selain itu, Rotasi Pekerjaan juga dapat mengurangi monotonnya pekerjaan dan memberikan karyawan pengalaman yang lebih luas serta membantu karyawan-karyawan tersebut mendapatkan wawasan yang lebih luas.
Baca juga : Pengertian Manajemen SDM dan Ruang Lingkupnya.
Rotasi pekerjaan yang terencana dengan baik dapat membantu seorang karyawan mengurangi rasa bosan dalam melakukan pekerjaan yang sama setiap hari dan menggali potensi tersembunyi dari karyawan tersebut. Proses tersebut memenuhi tujuan manajemen dan karyawan. Bagi perusahaan, rotasi pekerjaan dapat membantu manajemen dalam menemukan bakat karyawan dan menentukan keahlian terbaiknya. Di sisi lain, Job rotation ini memberi kesempatan kepada seorang karyawan untuk mengeksplorasi minatnya sendiri dan mendapatkan pengalaman di berbagai bidang atau operasi.
Pengertian Rotasi Pekerjaan (Job Rotation)
Job Rotation dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi Rotasi Pekerjaan, Rotasi Tugas ataupun Perputaran Kerja. Berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian Job Rotation menurut para ahlinya.
- Pengertian Rotasi Pekerjaan menurut Robbins (2006:649), Job Rotation adalah perubahan periodik karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain dengan tujuan untuk mengurangi kebosanan dan meningkatkan motivasi lewat penganekaragaman kegiatan karyawan.
- Pengertian Rotasi Pekerjaan menurut Hariandja (2006:157), Job Rotation adalah proses perpindahan posisi dalam pekerjaan secara horinzontal dengan tujuan mengatasi kejenuhan dalam bekerja dan meningkatkan pengetahuan, serta keahlian karyawan.
- Pengertian Rotasi Pekerjaan menurut Bambang Wahyudi (2002:179), Job Rotation atau Perputaran Jabatan merupakan suatu mutase personal yang dilakukan secara horizontal tanpa menimbulkan perubahan dalam hal gaji ataupun pangkat atau golongan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta untuk menghindari kejenuhan.
Tujuan Rotasi Pekerjaan
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari Rotasi Pekerjaan ini.
1. Mengurangi Monoton Pekerjaan
Tujuan pertama dan terpenting dari rotasi pekerjaan adalah untuk mengurangi monoton dan pengulangan yang terlibat dalam suatu pekerjaan. Ini memungkinkan karyawan untuk mengalami berbagai jenis pekerjaan dan memotivasi mereka untuk bekerja dengan baik di setiap tahap penggantian pekerjaan.
2. Perencanaan Suksesi
Konsep perencanaan suksesi adalah ‘Siapa yang akan menggantikan siapa’. Fungsi utamanya dari rotasi pekerjaan adalah untuk mengembangkan sekumpulan karyawan yang dapat ditempatkan di tingkat yang lebih tinggi ketika seseorang senior masuk masa pensiun atau meninggalkan perusahaan atau organisasinya. Dengan Rotasi Pekerjaan ini, perusahaan bisa mendapatkan karyawan yang memiliki kemampuan tertentu untuk menggantikan langsung dari dalam organisasi.
3. Menciptakan Kesesuaian Pekerjaan dengan Karyawan yang Tepat
Keberhasilan organisasi bergantung pada produktivitas kerja karyawannya. Jika ditempatkan dengan benar, mereka akan dapat memberikan hasil yang maksimal. Contohnya, karyawan yang tidak diberi pekerjaan yang mereka kuasai akan menciptakan masalah besar yang nyata baik bagi organisasi maupun karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat adalah salah satu tujuan utama rotasi pekerjaan.
4. Mengekspos Pekerja ke Semua Vertikal Perusahaan
Fungsi lain dari proses rotasi pekerjaan adalah untuk mengekspos pekerja ke semua vertikal atau operasi organisasi untuk menyadarkan mereka bagaimana perusahaannya beroperasi dan bagaimana melakukan tugas di perusahaan tersebut. Ini akan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memahami cara kerja organisasi dan berbagai masalah yang muncul pada saat bekerja.
5. Menguji Keterampilan dan Kompetensi Karyawan
Menguji dan menganalisis keterampilan atau kompetensi karyawan dan kemudian menugaskan mereka pada pekerjaan yang mereka kuasai adalah salah satu fungsi utama dari proses rotasi pekerjaan. Dengan memindahkan karyawan ke pekerjaan dan tugas yang berbeda, manajemen perusahaan dapat mengetahui dan menentukan kemahiran serta bakat karyawan tersebut sehingga dapat menempatkan mereka pada pekerjaan yang tepat dan yang terbaik dalam meningkatkan produktivitas kerja mereka.
6. Mengembangkan Rangkaian Pengalaman Kerja yang Lebih Luas
Karyawan, biasanya tidak ingin mengubah area operasi mereka. Begitu mereka mulai melakukan tugas tertentu, mereka tidak ingin bergeser dari zona nyamannya. Melalui rotasi pekerjaan, manajer mempersiapkan mereka sebelumnya untuk memiliki pengalaman kerja yang lebih luas dan mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang berbeda. Ini diperlukan untuk pengembangan individu secara keseluruhan. Bersamaan dengan hal tersebut, karyawan tersebut memahami permasalahan dari berbagai departemen dan mencoba menyesuaikannya.
Be the first to comment